JAKARTA - Cristian 'El Loco' Gonzales mencetak dua gol dalam laga krusial prapiala dunia 2014 antara Indonesia versus Turkmenistan yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan Timnas. Dua gol El Loco itu membuat Indonesia lolos ke putaran berikut dengan skor aggregat, 5-4.
Pun, cerita bisa lain andai saja Cristian Gonzales belum berstatus WNI lewat program naturalisasi yang tercetus saat PSSI masih dikendalikan oleh Nurdin Halid. Saat itu, program naturalisasi ditentang mati-matian oleh banyak pihak karena dianggap sebagai wujud nyata ketidakmampuan PSSI dalam melakukan pembinaan usia muda. Bahkan Menpora, Andi Mallarangeng juga menyiratkan lebih mendukung pembinaan usia muda.
“Mana yang lebih baik? Bagi saya pembinaan tetap paling utama. Naturalisasi boleh-boleh saja, dan kami juga mendukung itu. Tapi bagi saya tetap pembinaan yang paling utama,” ujar Andi saat itu.
Nurdin tak menampik hal itu. Nurdin mengakui jika pembinaan bibit muda sepak bola gagal, meski akhirnya Nurdin mengambinghitamkan pengurus sebelumnya. Nurdin meyakinkan, program naturalisasi hanya untuk short term move.
"Kenapa PSSI memilih naturalisasi? Karena memang pembinaan usai dini yang dilakukan pengurus sebelumnya gagal. Akibatnya, tidak ada pemain muda yang bisa menjadi pelapis, ketika pemain senior memasuki masa pensiun," ujarnya kala itu.
Kini cerita berubah, produk naturalisasi -tanpa menomorduakan pemain lokal yang juga punya kualitas mumpuni- memberikan warna bahkan jadi senjata buat usaha Timnas Indonesia menuju kedigdayaan. Beberapa pemain produk naturalisasi zaman Nurdin, termasuk Gonzalez dan Bachdim- bahkan jadi idola baru.
Pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husein cermat mengamati fenomena itu. Seolah sadar tak semua warisan Nurdin Halid buruk melulu, PSSI mengeluarkan kebijakan semua pemain yang berstatus WNI yang punya kualitas bagus tanpa memandang main di liga apa, memiliki kesempatan yang sama masuk Timnas.
Hasilnya, setidaknya dari dua laga di bawah manajemen PSSI baru, Timnas Indonesia urung menuai kekalahan. Meski demikian, jalan masih teramat jauh buat Timnas Indonesia. Pengelolaan manajemen liga serta pembinaan bibit muda yang bagus menjadi harapan utama dari PSSI yang baru saja terbentuk.
Terlepas dari semua hal itu, mau tak mau harus diakui, ada sedikit andil Nurdin Halid di kemenangan Timnas Indonesia atas Turkmenistan. (*/yahoo.com)
No comments:
Post a Comment